Langsung ke konten utama

ENVIRONMENT IMPACT ANALYSIS

A. PENGERTIAN AMDAL
| Pengertian Amdal |
Pengertian Amdal adalah suatu proses pengkajian yang digunakan untuk memperkirakan dampak yang terjadi pada lingkungan hidup akibat kegiatan proyek yang dilakukan atau yang sedang direncanakan, sehingga diperlukan rencana yang matang terhadap dampak tersebut.
Menurut PP No. 27 Tahun 1999, Pengertian Amdal ialah suatu kajian mengenai dampak yang ditimbulkan dan penting dalam hal pengambilan keputusan usaha atau kegiatan yang telah direncanakan pada lingkungan hidup, yang di mana diperlukan sebagai proses pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan usaha atau kegiatan.
| Fungsi Amdal |
Fungsi dari amdal antara lain, sebagai berikut :
1. Fungsi amdal yang pertama sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan pembangunan suatu wilayah.
2. Fungsi amdal yang kedua untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan atas kelayakan sebuah lingkungan hidup dari rencana usaha atau kegiatan tertentu.
3. Fungsi amdal ketiga ialah membantu memberikan masukan dalam rangka menyusun sebuah rancangan yang terperinci dari suatu rencana usaha atau kegiatan.
4. Fungsi amdal yang keempat adalah membantu memberikan masukan dalam suatu proses penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
5. Fungsi amdal yang kelima yaitu Membantu memberikan informasi terhadap masyarakat tentang dampak-dampak  yang mungkin ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
6. Fungsi amdal yang selanjutnya adalah sebagai  rekomendasi utama untuk sebuah  izin usaha.
7. Fungsi amdal berikutnya ialah Scientific Document dan Legal Document.
8. Fungsi amdal yang terakhir adalah Izin Kelayakan Lingkungan.

| Manfaat Amdal |
Manfaat dari Amdal antara lain, sebagai berikut :
1. Manfaat Amdal untuk Pemerintah
– Amdal dapat membantu proses perencanaan untuk mencegah pencemaran dan kerusakan yang terjadi pada lingkungan.
– Amdal dapat membantu mencegah konflik yang terjadi dengan masyarakat terhadap dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan atau usaha.
– Amdal dapat menjaga agar proses pembangunan berjalan sesuai dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
– Amdal membantu mewujudkan pemerintahan yang bertanggung jawab dalam hal pengelolaan lingkungan hidup.
2. Manfaat Amdal untuk Pemrakarsa atau Pelaksana usaha
– Amdal dapat membantu membuat usaha dan kegiatan menjadi lebih terjamin dan aman.
– Amdal dapat dijadikan sebagai referensi untuk pengajuan kredit atau hutang usaha di bank.
– Amdal dapat dijadikan sebagai sarana dalam membantu interaksi dengan masyarakat sekitar sebagai bukti dari ketaatan terhadap hukum.
3. Manfaat Amdal bagi Masyarakat
– Amdal dapat menjelaskan kepada masyarakat mengenai dampak yang terjadi kedepannya setelah usaha atau kegiatan tersebut dijalankan.
– Dengan amdal, masyarakat bisa ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan suatu kegiatan dan mengontrol kegiatan tersebut.
– Dengan amdal, masyarakat dapat ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang akan berpengaruh pada lingkungan tempat tinggalnya.
B. PARAMETER AMDAL 

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang sering disingkat AMDAL, merupakan reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang semakin meningkat. AMDAL merupakan antisipasi terhadap hal-hal yang membuat kerusakan. Dewasa ini banyak manusia yang  melakukan kerusakan lingkungan dengan sengaja. Misalkan pembuangan sampah ditempat yang tidak semestinya hingga menyebakan banjir dan berakibat bisa merusak bangunan yang ada bahkan nyawa, mencoret-coret fasilitas umum dengan sangat sengaja sehingga tidak enak dipandang mata bahkan tidak bisa dipakai lagi.

Karena itu banyak pula yang mencurigai AMDAL sebagai suatu alat untuk menentang dan menghambat pembangunan.
Dengan diundangkannya undang-undang tentang lingkungan hidup di Amerika Serikat, yaituNational Environmental Policy Act (NEPA) pada tahun 1969. NEPA mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1970. Dalam NEPA pasal 102 (2) (C) menyatakan,“Semua usulan legilasi dan aktivitas pemerintah federal yang besar yang akan diperkirakan akan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan diharuskan disertai laporanEnvironmental Impact Assessment (Analsis Dampak Lingkungan) tentang usulan tersebut”.

Didalam parameter AMDAL terdapat beberapa studi yang harus dipelajari yaitu Komponen Geo-Fisik-Kimia, Komponen Biotis, Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya, dan juga komponen Kesehatan Masyarakat.Serta didalam parameter AMDAL terdapat beberapa peraturan undang-undang mengenai dampak lingkungan dan yang mendukung studi analisis salah satunya adalah tentang peraturan perumahan,pemukiman, lalu lintas,pokok-pokok agraria,konservasi Sumber daya Alam,dan sebagainya. Dan juga terdapat keputusan pemerintah tentang parameter AMDAL yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Kesimpulannya adalah AMDAL merupakan studi kelayakan tentang dampak kerusakan yang wajib dianalisis bahkan dipelajari.


C. INTI AMDAL

 Terdapat beberapa hal yang terdapat didala fungsi AMDAL,yaitu definisi AMDAL,Dasar hukum AMDAL,Tujuan dan sasaran AMDAL,Fungsi dari studi AMDAL itu sendiri,dan juga penanggung jawab AMDAL.

Definisi AMDAL merupakan kajian yang patut dipelajari karena dapat memberi manfaat dengan menganalisis dampak kerusakan pada lingkungan dan menggunakan proses untuk pengambilan keputusan saat memutuskan suatu hal. Lalu Dasar Hukum AMDAL yang sudah tertera di suatu artikel, adalah PP No.27/ 1999 yang di dukung oleh paket keputusan menteri lingkungan hidup tentang jenis usaha dan/ atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL dan keputusan kepala BAPEDAL tentang pedoman penentuan dampak besar dan penting.

Tujuan dan sasaran AMDAL yaitu menjamin kegiatan yang bermanfaat untuk lingkungan yang dapat berjalan lancar dengan meminimalisir hal negatif yang akan terjadi pada lingkungan dan dapat memanfaatkan lingkungan sekitar se efisien mungkin dan mempunyai dampak positif. Penanggung jawab AMDAL secara umum terhadap koordinasi pelaksanaannya adalah BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan).

Fungsi dari AMDAL itu sendiri juga berbeda-beda,tergantung pada pihak pihak yang berpengaruh pada proses pelaksaan AMDAL. Misalkan pemerintah, yang berfungsi untuk mengatur proses perencanaan kegiatan AMDAL. Dan juga manusia yang berfungsi untuk melakukan anailisis pada AMDAL dan juga melakukan kegiatan yang berdampak positif pada lingkungan.
Tiga nilai-nilai inti AMDAL :
  1. integritas-dalam proses AMDAL akan sesuai dengan standar yang disepakati.
  2. utilitas - dalam proses AMDAL akan menyediakan seimbang, kredibel informasi untuk keputusan.
  3. kesinambungan - dalam proses AMDAL akan menghasilkan perlindungan lingkungan.
Apa maksud dan tujuan dari AMDAL?
Maksud dan tujuan dari AMDAL dapat dibagi menjadi dua kategori. Itu tujuan langsung AMDAL adalah untuk memberi proses pengambilan keputusan oleh berpotensi signifikan mengidentifikasi dampak lingkungan dan risiko proposal pembangunan. Tertinggi (jangka panjang) Tujuan AMDAL adalah untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan dengan memastikan bahwa usulan pembangunan tidak merusak sumber daya kritis dan fungsi ekologis atau kesejahteraan, gaya hidup dan penghidupan masyarakat dan bangsa yang bergantung pada mereka.

Tujuan langsung AMDAL adalah untuk:
  • memperbaiki desain lingkungan proposal;
  • memastikan bahwa sumber daya tersebut digunakan dengan tepat dan efisien;
  • mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi potensi dampak proposal; dan
  • informasi memfasilitasi pengambilan keputusan, termasuk pengaturan lingkungan syarat dan ketentuan untuk menerapkan usulan tersebut.
Tujuan jangka panjang AMDAL adalah untuk:
  • melindungi kesehatan dan keselamatan manusia;
  • menghindari perubahan ireversibel dan kerusakan serius terhadap lingkungan;
  • menjaga sumber daya berharga, daerah alam dan komponen ekosistem; dan
  • meningkatkan aspek-aspek sosial dari proposal.


D. PROSES AMDAL DALAM HPP

AMDAL adalah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, merupakan reaksi terhadap kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia yang semakin meningkat. Reaksi ini mencapai keadaan ekstrem sampai menimbulkan sikap yang menentang pembangunan dan penggunaan teknologi tinggi. 
Dengan ini timbullah citra bahwa gerakan lingkungan adalah anti pembangunan dan anti teknologi tinggi serta menempatkan aktivis lingkungan sebagai lawan pelaksana dan perencana pembangunan. Karena itu banyak pula yang mencurigai AMDAL sebagai suatu alat untuk menentang dan menghambat pembangunan.
 
AMDAL mulai berlaku di Indonesia tahun 1986 dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1086. Karena pelaksanaan PP No. 29 Tahun 1986 mengalami beberapa hambatan yang bersifat birokratis maupun metodologis, maka sejak tanggal 23 Oktober 1993 pemerintah mencabut PP No. 29 Tahun 1986 dan menggantikannya dengan PP No. 51 Tahun 1993 tentang AMDAL dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan AMDAL. 
Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 23 Tahun 1997, maka PP No. 51 Tahun 1993 perlu disesuaikan. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1999, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999. Melalui PP No. 27 Tahun 1999 ini diharapkan pengelolaan lingkungan hidup dapat lebih optimal.
AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup antara lain:
  • jumlah manusia yang terkena dampak
  • luas wilayah persebaran dampak
  • intensitas dan lamanya dampak berlangsung
  • banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak
  • sifat kumulatif dampak
  • berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak
DOKUMEN AMDAL
Dokumen AMDAL merupakan sumber informasi bagi masyarakat luas. Dokumen AMDAL terdiri atas lima dokumen penting, yaitu
  1. Kerangka Acuan (KA)
  2. Sebagai dasar pelaksanaan studi AMDAL.
  3. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL)
  4. Sebagai dokumen yang memuat studi dampak lingkungan.
  5. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
  6. Merupakan upaya-upaya pengelolaan lingkungan untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan dampak positif, misalnya pengelolaan sampah.
  7. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
  8. Upaya pemantauan untuk melihat kinerja upaya pengelolaan.
  9. Executive Summary
  10. Memuat ringkasan dokumen ANDAL, RKL, dan RPL
 
Hal yang harus diperhatikan adalah
  1. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH no. 05/2008
  2. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan/menerapkan penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step scoping by pre request list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006
  3. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL-UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002
  4. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan Permen LH NO. 08/2006
PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PROSES AMDAL
  1. Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL
  2. Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan
  3. masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL.
`           Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.
 
 
E. CONTOH KASUS AMDAL
 
BAB I

PENDAHULUAN



1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan hasil pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Tidaklah heran jika sebagian besar kegiatan usaha yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia ialah kegiatan usaha yang berkaitan dengan pertanian (agroindustri). Pengembangan agroindustri merupakan pilihan yang sangat strategis dan menjadi semakin penting sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di luar minyak dan gas. Meskipun demikian pengembangan agroindustri masih menghadapi banyak kendala dan tantangan. Salah satu tantangan yang kini harus dihadapi manajemen agroindustri ialah bagaimana dampak – dampak  terhadap lingkungan. Isu ini menjadi sangat penting sejalan dengan meningkatnya kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kualitas lingkungan yang baik.
Salah satu dari industri agroindustri adalah industri dengan menggunakan olahan dari rempah- rempah kedelai, tepung, tomat dan lainnya. Banyak industri yang menggunakan bahan tersebut untuk digunakan untuk proses produksinya. Industri yang akan dibahas adalah industri bergerak dalam pembuatan saos, kecap, dan kerupuk yang ada di Pabrik CV Z yang berlokasi Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.
Imbas adanya industri saos, kecap, dan kerupuk yang berada pada kawasan perumahan warga sekitar, ini membuat pabrik tersebut akan berdampak juga pada kawasan tersebut. Salah satunya masalah limbah yang dihasilkan dari proses produksi. Limbah yang dihasilkan dari itu akan berdampak negatif bagi kesehatan lingkungan dan lingkungan warga. Meskipun begitu dengan adanya industri juga berdampak positif juga.

Dengan adanya dampak- dampak yang ditimbulkan dalam proses produksi dan keberadaan industri tersebut maka saya mengangkat tema ini sebagai makalah yang akan kami bahas. Dalam kaitannya dampak-dampak lingkungan ini maka akan ditinjau dari beberapa aspek yaitu aspek ekonomi, fisik, sosial dan pencemaran. Dan akhirnya kita dapat menganalisa dampak-dampak lingkungan yang didampakkan oleh industri ini dari berbagai aspek.

1.2  RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL?

2. Bagaimana proses analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL itu?

3. Bagaimana analisis dampak lingkungan berdampak ekonomi?

4. Bagaimana analisis dampak lingkungan berdampak fisik?

5. Bagaimana analisis dampak lingkungan berdampak sosial?

6. Bagaimana analisis dampak lingkungan berdampak pencermaran?


1.3  TUJUAN

1. Mengatahui tentang apa itu analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL.

2. Mengetahui tentang bagaimana proses analisis mengenai dampak lingkungan atau AMDAL

3. Mengetahui tentang dampak lingkungan berdampak ekonomi.

4. Mengetahui tentang dampak lingkungan berdampak fisik.

5. Mengetahui tentang dampak lingkungan berdampak sosial

6. Mengetahui tentang dampak lingkungan berdampak pencemaran.


1.4  MANFAAT

  1. Bagi penulis dapat dijadikan ilmu pengetahuan dalam mengetahui tentang apa dan bagaimana AMDAL, dampak ekonomi, fisik, sosial, dan pencemaran Pabrik CV Z.
  2. 2. Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang apa dan bagaimana AMDAL, dampak ekonomi, fisik, sosial, dan pencemaran Pabrik CV Z

BAB II

PEMBAHASAN



2.1    PENGERTIAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan).
AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari  kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial ­budaya dan kesehatan masyarakat.Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif Iebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak Iayak Iingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.

2.2 TUJUAN AMDAL

Secara umum tujuan AMDAL adalah : Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan aneka pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Dalam pelaksanaannya yang menjadi tujuan AMDAL yaitu :

  1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
  2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
  3. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantau lingkungan hidup.
  4. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
  5. Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negatif
  6. Digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan. (http://ml.scribd.com/doc/49530355/Tujuan-AMDAL, diakses tanggal 14 September 2012).

2.3 MANFAAT AMDAL

Apa manfaat atau guna AMDAL. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengikuti Porsedur AMDAL yang benat. Berikut ini beberapa secara umum manfaat yang bisa diperoleh dari adanya AMDAL:

  1. Sebagai materi/bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
  2. Membantu proses pengambilan keputusan yang benar tentang kelayakan lingkungan hidup dari  rencana usaha dan/atau kegiatan/program.
  3. Memberi masukan guna penyusunan disain secara rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
  4. Memberi masukan bagi penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.Memberi informasi bagi masyarakat umum atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
  5. AMDAL memberikan alternatif solusi minimalisasi dampaktidak baik (negatif).
  6. AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan atau pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan.

Bagi pemerintah, AMDAL sendiri bermanfaat untuk:

  1. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemborosan sumber daya alam secara lebih luas. Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain di sekitarnya.
  2. Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan.

2.4 ANALISA DAMPAK TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN PADA PABRIK CV. Z DI KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

Setelah mengetahui analisa dampak lingkungan, tujuan dan manfaat sendiri maka mengacu untuk menganalisa dampak-dampak teknologi dan lingkungan yang ada di CV Z yang memproduksi olahan antara lain saos, kecap dan kerupuk. Didalam dampak-dampak yang ditimbulkan maka ada beberapa aspek yang mempengaruhi dampak dari lingkungan sekitar maupun lingkungan warga sekitar yang berada dikawasan sekitar. Berikut aspek-aspek dampak yang ditinjau dari ekonomi, fisik, sosial, dan pencemaran antara lain  :

2.4.1 Dampak ditinjau dari Aspek Ekonomi

Dampak secara ekonomi dalam sebuah pabrik juga berdampak pada masyarakat sekitar sebagai imbas atas pendirian pabrik. Imbas dari pabrik seharusnya diimbangi dengan tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar. Berikut dampak-dampak yang ditinjau dari aspek ekonomi antara lain:

Dampak Positif

a.) Meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar dengan adanya pabrik saos, kecap dan kerupuk serta dapat mengurangi pengangguran dalam lingkup pabrik.
Dengan adanya pabrik di lingkungan masyarakat ini merupakan momentum untuk meningkatkan kesejahteraan. Biasanya masyarakat akan berdampak positif semenjak adanya pabrik. Pabrik juga membutuhkan karyawan dalam melakukan produksinya. Sebagian dari masyarakat sekitar yang di kawasan pabrik akan mendapatkan kerja atau yang ingin bekerja di pabrik tersebut sehingga akan mengurangi pengangguran di sebagian masyarakat tersebut.

b.) Meningkatkan lapangan pekerjaan

Di samping pihak pabrik yang memberikan sebagian untuk di perkerjakannya dalam proses produksi, tentunya masyarakat juga diuntungkan dengan adanya pabrik tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan yang ada di dalamnya, masyarakat sekitar pabrik juga  memanfaatkannnya dengan membuka warung-warung yang menyediakan makanan atau minuman untuk karyawan disaat karyawan istirahat ataupun disaat pulang kerja sehingga menambah tingkat kesejahteraannya.

Dampak Negatif

a.) Dekatnya dengan pertanian warga

Di dalam kawasan pabrik tersebut terdapat persawahan yang dekat dengan pabrik tersebut sehingga dapat mengurangi hasil dari panen para petani karena proses pencemaran air yang dibuang ke aliran sungai. Saat pembuangan di aliran sungai, pihak petani yang dirugikan karena sungai tersebut tercemar sehingga dapat mengurangi tingkat kualitas dari air. Dengan begitu pertumbuhan pertanian akan kurang maksimal, sehingga produktivitas akan kurang maksimal juga.

2.4.2 Dampak ditinjau dari Aspek Fisik.

Dampak yang ditinjau dari aspek fisik yaitu satu proses masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan yang dapat menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak dikehendaki baik dari segi kimiawi ataupun biologis sehingga berdampak negatif bagi kesehatan, Keberadaan makhluk hidup khususnya manusia dan organisme lainnya.

a.) Faktor bau yang dihasilkan saat produksi yang menyebabkan masalah bagi masyarakat sekitar

Pemprosesan  pada produksi saus, kecap dan kerupuk pihak yang dirugikan adalah masyarakat. Karena setiap proses produksi bau yang dikeluarkan dalam proses produksi menyengat terutama di sekitar perumahan warga yang dekat. Selain itu tempat perusahaan tepat di depan jalan utama sehingga proses produksi juga tercium bagi pengguna jalan yang melintas.

b.) Keruhnya air di aliran sungai akibat limbah proses produksi.

Setelah proses produksi dalam pembuatan saus, kecap dan kerupuk tentunya limbah air dalam produksi akan banyak. Dengan banyaknya limbah air saat produksi menyebabkan pembuangan kealiran sungai sehingga air dalam sungai akan menjadi keruh dan juga ikan atau sejenisnya akan terkena dampaknya.

c.) faktor kebisingan pada pabrik saus, kecap dan kerupuk

Salah satu dari proses produksi juga menimbulkan dampak signifikan terhadap lingkungan kerja dalam pabrik, seperti : gangguan pendengaran, emosi yang tidak stabil dan gangguan kejiwaan lainnya.

2.4.3 Dampak ditinjau dari Aspek Sosial

Analisis dampak lingkungan yang melibatkan aspek sosial yang berkaitan dengan upaya untuk mengetahui bagaimana pola hidup seseorang dalam memaknai perusahaan tersebut. Di samping itu norma-norma sosial terhadapnya.

a.) Sebagian proses perekrutan karyawan dilakukan diluar masyarakat sekitar

Dampak yang mendasar dari masyarakat selain pada dari pencemaran adalah proses perekrutan. Meskipun sebagian masyarakat sekitar mendapatkan pekerjaan di pabrik tersebut tetapi sebagian lagi proses tersebut dilakukan diluar masyarakat sekitar. Ini berarti masyarakat yang tidak berdampak langsung juga merasakan, sehingga pihak masyarakat sekitar kurang empati terhadap pabrik dan dapat mengurangi kepercayaan masyarakat sekitar.

b.) Banyak bermunculan Home industri yang bergerak hampir sama terutama pada kerupuk.

Ketika masyarakat sekitar tidak diberikan pekerjaan dari pabrik atau karyawan yang ingin berusaha sendiri dengan usaha rumahan. Keinginan tersebut membuat persaingan yang terdapat di kawasan tersebut menjadi ketat
2.4.4 Dampak ditinjau dari Aspek Pencemaran

Ditinjau dari aspek pencemaran dari limbah pabrik saus, kecap, dan kerupuk umumnya terdiri dari limbah cair, emisi udara dan limbah padat. Limbah cair polutan utamanya berupa bahan organik,  sedangkan limbah padat berupa bahan-bahan organik seperti ampas kedelai / bungkil. Bahan-bahan ini mudah terdegradasi secara biologis dan jika tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Sumber- sumber Pencemaran yang diakibatkan dalam perusahaan saus, kecap dan kerupuk dapat diuraikan sebagai berikut:

a.) Pencemaran Air dari proses pencucian, perendaman sampai proses akhir.

Pembuatan saus, kecap, dan kerupuk pasti tidak lepas dari proses- proses yang mana membutuhkan tahap- tahap yang tidak sedikit. Dalam pembuatan ini membutuhkan banyak air dalam melakukan produksi, mulai dari pencucian, perendaman, pengambilan sari dari kedelai, pemasakan, penyaringan. Ketika melalui proses yang begitu banyak sehingga berdampak pada proses pembuangan yang besar. Dengan produksi dengan skala sedang belum cukup untuk menampung begitu banyak volume air dalam penampungan sehingga jalan terakhir dengan dibuang kealiran sungai.

b.) Kualitas udara melalui cerobong

Ketika proses pemasakan dalam pembuatan saus, kecap dan kerupuk ini merupakan proses yang akan menimbulkan senyawa-senyawa karbon sisa pembakaran yang banyak. Melalui beberapa cerobong broiler senyawa-senyawa karbon tersebut dapat keluar. Meskipun ini tidak berdampak langsung oleh masyarakat sekitar pabrik ini, namun pencemaran udara masih terjadi saat pembuangan asap ke udara.

c.) Kerusakan tanah akibat dari penguraian sisa-sisa bahan buangan oleh mikroorganisme dan Penumpukan bahan-bahan padat. Meskipun penumpukan bahan-bahan padat dari proses produksi tidak sampai keluar dari penampungan tetapi dengan banyaknya padatan dan dibawa arus oleh limbah lama-kelamaan akan terseret keluar ke aliran sungai sehingga akan menjadi busuk dan bau.


BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari  kegiatan/ proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial ­budaya dan kesehatan masyarakat. Dengan demikian dampak-dampak negatif dari dari perusahaan saus, kecap dan kerupuk dapat diminimalisir dengan baik dan tidak menganggu kegiatan masyarakat sekitar. Melihat dampak yang ditimbulkan maka bagaimana dampak dari perusahaan saus, kecap, dan kerupuk ini mengurangi dampak dari proses produksinya.

3.2 SARAN

1. Penampungan dari air limbah dari proses produksi diperbanyak sehingga tidak mencemari lingkungan terutama di aliran sungai sehingga tidak menganggu ekosistem yang ada di dalam sungai
2. Limbah padatan dari proses produksi yang menyebabkan akan menjadi busuk dan bau mungkin dapat dimanfaatkan untuk mengolahnya untuk dibuat camilan atau penampungan khusus
 
 
SOURCE :
http://myriosatriyo.blogspot.co.id/2015/04/contoh-makalah-amdal-pabrik-kecap-saus.html
http://noviaclarabianca.blogspot.co.id/2013/01/peranan-perencanaan-fisik-pembangunan.html
http://abdurahmanaskar.blogspot.co.id/2013/11/environment-impact-analysis-amdal.html
https://sandradesnia.wordpress.com/2014/12/21/vi-environment-impact-analysis-amdal-2/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MANAGEMENT BANK NEGARA INDONESIA CABANG USU

STRUKTUR ORGANISASI DAN PERSONALIA   PT .BANK NEGARA INDONESIA CABANG USU Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia merupakan struktur   organisasi fungsional. Sistem ini memberikan tugas dan wewenang sesuai   fungsinya masing-masing.    Jika pada umumnya suatu bank memiliki pembagian fungsi antara front   office and back office, lain halnya pada PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk   Kantor Cabang USU yang hanya memiliki fungsi front office tanpa ada fungsi   khusus back office. Fungsi dan tanggung jawab back office diambil alih oleh   Pemimpin Kantor Cabang.    Struktur Organisasi dan pembagian tugas pada PT.Bank Negara Indonesia   (Persero) Tbk Kantor Cabang USU adalah sebagai berikut :  JOB DESCRIPTION a. Pemimpin Kantor Cabang Pemimpin Kantor Cabang adalah bagian teratas dari struktur organisasi pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang USU yang memiliki tugas, tanggung jawab, dan wewenang sebagai berikut: 1) Mengawasi dan mengontrol segala keg

JENIS KOLOID

PENGELOMPOKAN SISTEM KOLOID Sistem koloid adalah campuran yang heterogen. Telah diketahui bahwa terdapat tiga fase zat, yaitu padat, cair, dan gas. Dari ketiga fasa zat ini dapat dibuat sembilan kombinasi campuran fase zat, tetapi yang dapat membentuk sistem koloid hanya delapan. Kombinasi campuran fase gas dan fase gas selalu menghasilkan campuran yang homogen (satu fase) sehingga tidak dapat membentuk sistem koloid.  1. Sistem Koloid Fase Padat-Cair (Sol) Sistem koloid fase padat-cair disebut sol. Sol terbentuk dari fase terdispersi berupa zat padat dan fase pendispersi berupa cairan. Sol yang memadat disebut gel. Berikut contoh-contoh sistem koloid fase padat-cair. a. Agar-agar Padatan agar-agar yang terdispersi di dalam air panas akan menghasilkan sistem koloid yang disebut sol. Jika konsentrasi agar-agar rendah, pada keadaan dingin sol ini akan tetap berwujud cair. Sebaliknya jika konsentrasi agar-agar tinggi pada keadaan dingin sol akan menjadi padat d

FAKTOR PENYEBAB UTANG LUAR NEGERI

MENGAPA UTANG LUAR NEGERI INDONESIA TERUS NAIK? (180,7 milyar dolar AS di tahun 2010 naik menjadi 214,5 milyar dolar AS di tahun 2011) Setelah dikalkulasikan, tahun 2012, setiap anak yang baru lahir mendapat beban utang Rp 8 juta..... Ada beberapa penyebab meningkatnya utang Luar negeri Indonesia secara umum yaitu: 1. Defisit Transaksi Berjalan (TB) TB merupakan perbandingan antara jumlah pembayaran yang diterima dari luar negeri dan jumlah pembayaran ke luar negeri. Dengan kata lain, menunjukkan operasi total perdagangan luar negeri, neraca perdagangan, dan keseimbangan antara ekspor dan impor, pembayaran transfer. Lima tahun sebelum krisis ekonomi (1992/1993 – 1996/1997) indonesia mengalami defisit TB masing-masing tiap tahun (jutaan) : $2,311; $2,740; $3,248; $6,757 dan $7,847. Maka untuk menutup defisit itu pemerintah melakukan pinjaman luar negeri. Sementara pada 2010, transaksi berjalan surplus US$5,643 miliar dan 2009 transaksi berjalan surplus US$10,628 mil